Muklisin

Muklisin, SHI. MH adalah Guru di Sd It Ad-Dhuha Bungo yang didirikannya pada tahun 2014 di bawah Yayasan Anak Kita Bungo. Lahir di Sarko tgl 24 April 1983. Sela...

Selengkapnya
Navigasi Web
BIARKAN ANAK-ANAK BERMAIN (PARENTING 6)

BIARKAN ANAK-ANAK BERMAIN (PARENTING 6)

BIARKAN ANAK-ANAK BERMAIN (PARENTING 6)

#TANTANGAN GURUSIANA

#HARI KE 9

Bermain adalah suatu kegiatan yang sangat penting bagi anak-anak. Masa anak-anak adalah masa bermain. Oleh karena itu jangan dimarahi kalau anak sedang bermain. Kadang kala kita sering melarang anak-anak kita bermain. Sering kita menyebut ke anak kita “kerjanya kok main terus”. Ungkapan seperti itu sering kita dengar juga dari orangtua kita sendiri waktu dulu.

Bermain adalah merupakan cara bagi anak untuk mengungkapkan hasil pemikiran, perasaan serta cara menjelajahi dunia dari lingkungannya. Dunia bermain memang mengasyikkan. Bahkan kita sendiri sampai masa dewasa juga ada kalanya butuh bermain. Walaupun kita sering mendengar ungkapan kalau ada orang dewasa ikut bermain dibilang “masa kecil kurang bahagia”.

Bermain merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam periode perkembangan diri anak. Meliputi dunia fisik dan sosial. Anak-anak suka mengajak temannya untuk bermain ke rumah, atau sebaliknya anak kita juga sering pergi bermain di rumah tetangga.

Anak usia golden age atau disebut usia emas sangat butuh sekali waktu untuk bermain. Ketika anak kita larang bermain maka apa yang akan terjadi. Anak kita akan marah dan menangis. Itulah makanya dunia bermain adalah dunianya anak-anak.

Banyak sekali jenis permainan tradisional yang pernah kita lakukan sewaktu kita masih usia anak-anak. Namun, saat ini dengan perkembangan zaman yang makin canggih dan maju, jenis-jenis permainan tradisional sudah mulai dilupakan oleh anak-anak generasi milenial saat ini. Sebut saja, mainan “gobak sodor, kelereng, patok lele, dan banyak lagi yang lainnya. Dengan adanya smartphone saat ini, anak-anak lebih memilih permainan game yang ada di dalam HP. Dan kita tahu sendiri dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh adanya HP adalah kecanduan HP, dan sikap emosi yang tidak terkontrol pada anak dan anak akan malas dalam belajar. Ayo kita ajarkan anak-anak kita bermain dengan permainan tradisional yang bisa menjalin sikap sosial sesama anak-anak kita. Setuju ya. ?

MUKLISIN/ 23/1/2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Siap pak

24 Jan
Balas

Setuju...permainan tradisional lejih banyak mengajarkan anak2 utk bersosialisasi

23 Jan
Balas

Iya buk, lebih menyenangkan tentunya

23 Jan

Barokallah, nanti kalau Buku Antologi Permainan Tradisional Indonesia jadi bisa dipraktikkan ya Pak Doktor

23 Jan
Balas

Siyap pak haji

23 Jan

Setuju..pak...Sukses selalu..barikdllah

23 Jan
Balas

Betul pak. Dunia bermain ibarat dunia kerja bagi orang dewasa. Kita akan marah kalau di suruh berhenti bekerja. Begitu juga dengan anak, dia akan sedih kalau disuruh berhenti bermainl. Barokallahu

23 Jan
Balas

Mantap

23 Jan
Balas

Sangat setuju. Barakallah

23 Jan
Balas

Syukran buk

23 Jan

Setuju, permainan tradisional banyak nilai lebihnya ketimbang permainan yang ada sekarang ini.

23 Jan
Balas

Betul sekali pak

23 Jan

bermain sambil belajar. itulah dunia anak. Untuk kita, bermain sambil bekerja. Biar tidak jenuh ya Pak. hehehe

23 Jan
Balas

Betul sekali buk, mari bermain sambil belajar

23 Jan



search

New Post